Selasa, 04 Juni 2013

Doa Bapa Kami dalam Bahasa Toraja



O Ambe'ki dao suruga, (kipalaku) anna dipakala'bi' tu sangamMi:



Anna patalo tu ParentaMi anna dadi tu pa'poraiamMi lan te lino susi dao suruga.


Benkanni tu silasanna kikande allo iate

sia pa'dei tu sala budangki, susi kami umpagarri' salana to kasalan lako kaleki.

Sia da Mielorangkanni diroso, sangadinna rinding pala'kan da narandankan deata bulituk. Belanna Kamu tu unnampui Parenta sia kapaan sia kamala'biran sae lakona

Selasa, 16 April 2013

Peraturan Menteri Perhubungan No 77 tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara



Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No 77 tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara, hak yang harus diberikan pihak perusahaan penerbangan kepada penumpang apabila terjadi kecelakaan diatur dalam pasal 3, 5 dan 7. Berikut bunyi pasal-pasal tersebut.


Pasal 3

Jumlah ganti kerugian terhadap penumpang yang meninggal dunia, cacat tetap atau luka-Iuka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a ditetapkan sebagai berikut :

a. penumpang yang meninggal dunia di dalam pesawat udara karena akibat kecelakaan pesawat udara atau kejadian yang semata-mata ada hubungannya dengan pengangkutan udara diberikan ganti kerugian sebesar Rp.1.250.000.000,00 (satu miliar dua ratus lima puluh juta rupiah) per penumpang;

b. penumpang yang meninggal dunia akibat suatu kejadian yang semata-mata ada hubungannya dengan pengangkutan udara pada saat proses meninggalkan ruang tunggu bandar udara menuju pesawat udara atau pada saat proses turun dari pesawat udara menuju ruang kedatangan di bandar udara tujuan dan atau
bandar udara persinggahan (transit) diberikan ganti kerugian sebesar Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) per penumpang;

c. Penumpang yang mengalami cacat tetap, meliputi:
1). penumpang yang dinyatakan cacat tetap total oleh dokter dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari kerja sejak terjadinya kecelakaan diberikan ganti kerugian sebesar Rp 1.250.000.000,00 (satu miliar dua ratus lima puluh juta rupiah) per penumpang; dan

2). penumpang yang dinyatakan cacat tetap sebagian oleh dokter dalm jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari kerja sejak terjadinya kecelakaan diberikan kerugian sebagaimana termuat dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

e. penumpang yang mengalami luka-luka dan harus menjalani perawatan di rumah sakit, klinik, atau balai pengobatan sebagai pasien rawat inap dan/atau rawat jalan, akan diberikan ganti kerugian sebesar biaya perawatan yang nyata paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) per penumpang.


Pasal 5

(1) Jumlah ganti kerugian terhadap penumpang yang mengalami kehilangan, musnah, atau rusaknya bagasi tercatat sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf c ditetapkan sebagai berikut:

a. kehilangan bagasi tercatat atau bagasi isi tercatat atau bagasi tercatat musnah diberikan ganti rugi sebesar Rp 200.000,00 (dua ratsu ribu rupiah) per kg dan paling banyak Rp 4.000.000,00 (empat juta rupiah) per penumpang;

b. kerusakan bagasi tercatat diberikan ganti kerugian sesuai jenisnya, bentuknya, ukuran, dan merk bagasi tercatat.


(2) Bagasi tercatat dianggap hilang sebagaimana dimaksu pada ayat (1), apabila tidak diketemukan dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak tanggal dan jam kedatangan penumpang di bandar udara tujuan.

(3) Pengangkut wajib memberikan uang tunggu kepada penumpang atas bagasi tercatat yang belum ditemukan dan belum dapat dinyatakan hilang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebesar Rp 200.000,00 (dua rartus ribu rupiah) per hari paling lama untuk 3 hari kalender.


Pasal 7

(1) Jumlah ganti kerugian terhadap kargo yang dikirim hilang, musnah, atau rusak sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf d ditetapkan sebagai berikut:

a. terhadap hilang atau musnah, pengangkut wajib memberikan ganti kerugian kepada pengirim sebesar Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah) per kg;

b. terhadap rusak sebagian atau seluruh isi kargo atau kargo, pengangkut wajib memberikan ganti rugi kepada pengirim sebesar Rp 50.000,000 (lima puluh ribu rupiah) per kg

c. apabila pada saat menyerahkan kepada pengangkut, pengirim menyatakan nilai kargo dalam surat muatan udara (airway bill), ganti kerugian yang wajib dibayarkan oleh pengangkut kepada pengirim sebesar nilai kargo yang dinyatakan dalam surat muatan udara.


(2). Kargo dinyatakan hilang setelag 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak seharusnya tiba di tempat tujuan.

Kamis, 11 April 2013


PENJELASAN
ATAS 
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR  70  TAHUN  2012
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010                  
TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

I.  UMUM
Percepatan  pelaksanaan  pembangunan  yang  menjadi  tanggung  jawab
Pemerintah  perlu  didukung  oleh  percepatan  pelaksanaan  belanja  Negara,
yang  dilaksanakan  melalui  Pengadaan  Barang/Jasa  Pemerintah.  Namun,
evaluasi  yang dilaksanakan  terhadap Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
2010  tentang  Pengadaan  Barang/Jasa  Pemerintah  sebagaimana  telah
diubah  dengan  Peraturan  Presiden  Nomor  35  Tahun  2011  menunjukkan
bahwa  implementasi  Pengadaan  Barang/Jasa  Pemerintah masih menemui
kendala  yang  disebabkan  oleh  keterlambatan  dan  rendahnya  penyerapan
belanja modal.
Berdasarkan  hal  tersebut,  perlu  dilakukan  penyempurnaan  kembali
terhadap  Peraturan  Presiden  Nomor  54  Tahun  2010  dimaksud,  yang
ditekankan  kepada  upaya  untuk  memperlancar  pelaksanaan  Anggaran
Pendapatan  dan  Belanja  Negara  (de-bottleceking),  dan  menghilangkan
multitafsir yang menimbulkan ketidakjelasan bagi para pelaku dalam proses
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Dengan demikian, pengaturan mengenai  tata cara Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dapat dilaksanakan secara lebih lebih efisien, dengan didukung
oleh percepatan penyerapan anggaran.

II. PASAL DEMI PASAL
Pasal I
 Angka 1
Pasal 1
Cukup jelas
Angka 2 …
 -   2   - 
  
  Angka 2
Pasal 4
Huruf a
Pengadaan Barang meliputi, namun tidak terbatas pada:
a.  bahan baku;
b.  barang setengah jadi; 
c.  barang jadi/peralatan; 
d.  mahluk hidup.
Huruf b
Pekerjaan  Konstruksi  adalah  pekerjaan  yang
berhubungan  dengan  pelaksanaan  konstruksi  bangunan
atau pembuatan wujud fisik lainnya.  
Yang  dimaksud  dengan  pelaksanaan  konstruksi
bangunan, meliputi keseluruhan atau sebagian rangkaian
kegiatan  pelaksanaan  yang  mencakup  pekerjaan
arsitektural,  sipil,  mekanikal,  elektrikal,  dan  tata
lingkungan,  masing-masing  beserta  kelengkapannya
untuk mewujudkan suatu bangunan.
Yang  dimaksud  dengan  pembuatan  wujud  fisik  lainnya,
meliputi    keseluruhan  atau  sebagian  rangkaian  kegiatan
pelaksanaan  yang  mencakup  pekerjaan  untuk
mewujudkan  selain  bangunan  antara  lain,  namun  tidak
terbatas pada:
a.  konstruksi  bangunan  kapal,  pesawat  atau  kendaraan
tempur;
b.  pekerjaan yang berhubungan dengan persiapan lahan, 
penggalian, dan/atau penataan lahan (landscaping);
c. perakitan ...

 -   3   - 

c.  perakitan atau instalasi komponen pabrikasi;
d.  penghancuran (demolition) dan pembersihan (removal);
e.  reboisasi.
Huruf c
Pengadaan  Jasa  Konsultansi  meliputi,  namun  tidak
terbatas pada:
a.  jasa rekayasa (engineering);
b.  jasa perencanaan (planning), perancangan (design) dan
pengawasan (supervision) untuk Pekerjaan Konstruksi; 
c.  jasa  perencanaan  (planning),  perancangan  (design),
dan  pengawasan  (supervision) untuk  pekerjaan  selain
Pekerjaan  Konstruksi,  seperti  transportasi,
pendidikan,  kesehatan,  kehutanan,  perikanan,
kelautan,  lingkungan  hidup,  kedirgantaraan,
pengembangan  usaha,  perdagangan,  pengembangan
SDM,  pariwisata,  pos  dan  telekomunikasi,  pertanian,
perindustrian, pertambangan, dan energi; 
d.  jasa  keahlian  profesi,  seperti  jasa  penasehatan,  jasa
penilaian,  jasa  pendampingan,  bantuan  teknis,
konsultan manajemen, dan konsultan hukum;
e.  Pekerjaan survei yang membutuhkan telaahan Tenaga
Ahli.
Huruf d
Pengadaan  Jasa  Lainnya meliputi,  namun  tidak  terbatas
pada:
a.  jasa boga (catering service);
b.  jasa layanan kebersihan (cleaning service);
c. jasa …

 -   4   - 


c.  jasa penyedia tenaga kerja;
d.  jasa asuransi, perbankan dan keuangan;
e.  jasa  layanan  kesehatan,  pendidikan,  pengembangan
sumber daya manusia, dan kependudukan;
f.  jasa penerangan, iklan/reklame, film, dan pemotretan;
g.  jasa pencetakan dan penjilidan;
h.  jasa pemeliharaan/perbaikan;
i.  jasa  pembersihan,  pengendalian  hama  (pest  control),
dan fumigasi;
j.  jasa  pengepakan,  pengangkutan,  pengurusan,  dan
penyampaian barang;
k.  jasa penjahitan/konveksi;
l.  jasa impor/ekspor;
m.  jasa penulisan dan penerjemahan;
n.  jasa penyewaan;
o.  jasa penyelaman;
p.  jasa akomodasi;
q.  jasa angkutan penumpang;
r.  jasa pelaksanaan transaksi instrumen keuangan;
s.  jasa penyelenggaraan acara (event organizer);
t.  jasa pengamanan; 
u.  jasa layanan internet;
v.  jasa pos dan telekomunikasi;
w.  jasa pengelolaan aset;
x.  jasa  pekerjaan  survei  yang  tidak  membutuhkan
telaahan tenaga ahli.
Angka 3 …
 -   5   - 

Angka 3
  Pasal 6 
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Pertentangan  kepentingan  para  pihak  yang  terkait,  baik
secara  langsung maupun  tidak  langsung meliputi  antara
lain: 
a.  dalam  suatu  badan  usaha,  anggota  Direksi  atau
Dewan Komisaris merangkap  sebagai  anggota Direksi
atau Dewan Komisaris pada badan usaha lainnya yang
menjadi peserta pada Pelelangan/Seleksi yang sama;
b.  dalam  Pekerjaan  Konstruksi,  konsultan  perencana/
pengawas  bertindak  sebagai  pelaksana  Pekerjaan
Konstruksi yang direncanakannya/diawasinya, kecuali
dalam  pelaksanaan  Kontrak  Pengadaan  Pekerjaan
Terintegrasi. 
b.1. konsultan  manajemen  konstruksi  berperan  sebagai
Konsultan Perencana dan/atau Konsultan Pengawas; 
c.  pengurus koperasi pegawai dalam suatu K/L/D/I atau
anak perusahaan pada BUMN/BUMD yang mengikuti
Pengadaan  Barang/Jasa  dan  bersaing  dengan
perusahaan  lainnya,  merangkap  sebagai  anggota
Kelompok Kerja ULP/Pejabat  Pengadaan  atau  pejabat
yang  berwenang  menentukan  pemenang  Pelelangan/
Seleksi;
d. PPK/ …


 -   6   - 

d.  PPK/ULP/Pejabat  Pengadaan  baik  langsung  maupun
tidak  langsung  mengendalikan  atau  menjalankan
perusahaan Penyedia Barang/Jasa;
e.  hubungan  antara  2  (dua)  perusahaan  yang
dikendalikan,  baik  langsung maupun  tidak  langsung
oleh pihak yang sama yaitu lebih dari 50% (lima puluh
perseratus) pemegang saham.

Angka 4
  Pasal 7 
    Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
a.   Cukup jelas
b.   Cukup Jelas
b1. ULP/Pejabat Pengadaan digunakan untuk pengadaan
barang/jasa melalui  Swakelola  oleh  K/L/D/I  sebagai
penangggung jawab anggaran dan instansi pemerintah
lain.  Sedangkan  Tim  Pengadaan  digunakan  untuk
Pengadaan  Barang/Jasa  melalui  Swakelola  oleh
kelompok masyarakat. 
c.  Cukup jelas
Ayat (2a)
Cukup jelas
Ayat (3)
Tim pendukung adalah tim yang dibentuk oleh PPK untuk
membantu pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
Tim …
 -   7   - 

Tim pendukung antara lain terdiri atas Direksi Lapangan,
konsultan  pengawas,  tim  Pelaksana  Swakelola,  dan  lain-
lain.  PPK  dapat meminta  kepada  PA  untuk menugaskan
Pejabat  Pelaksana  Teknis  Kegiatan  (PPTK)  dalam  rangka
membantu tugas PPK.
Ayat (4)
Cukup jelas

Angka 5 
Pasal 11 
Ayat (1) 
Huruf a 
Angka 1 
Dalam    menetapkan    spesifikasi    teknis 
tersebut, PPK memperhatikan  spesifikasi  teknis 
dalam    Rencana    Umum  Pengadaan    dan 
masukan/rekomendasi  dari  pengguna/
penerima akhir. 
Angka 2 
Cukup jelas 
Angka 3 
Cukup jelas 
Huruf b 
Cukup jelas 
Huruf c 
Pada tingkat SKPD, PPK menyetujui bukti pembelian
atau/Kontrak/Surat  Perintah  Kerja  (SPK)
berdasarkan pendelegasian wewenang dari PA/KPA.  
Huruf d …
 -   8   - 

Huruf d 
Cukup jelas 
Huruf e 
Cukup jelas 
Huruf f 
Cukup jelas 
Huruf g 
Cukup jelas 
Huruf h 
Cukup jelas 
Huruf i 
Cukup jelas. 
Ayat (2) 
Huruf  a 
Angka 1 
Dalam    melakukan    pengkajian    ulang    paket 
pekerjaan    dapat  terjadi  perubahan  total  nilai
paket pekerjaan maupun Harga Satuan. 
Angka 2 
 Cukup jelas 
Huruf b 
Tugas   pokok   dan   kewenangan   serta   persyaratan 
tim  pendukung ditetapkan oleh PPK.  
Huruf c …


 -   9   - 

Huruf c 
Yang    dimaksud    dengan    tim    atau  tenaga  ahli
pemberi  penjelasan  teknis  adalah  tim  atau tenaga
ahli  yang    mempunyai    kemampuan    untuk 
memberikan  masukan  dan    penjelasan    teknis 
tentang    spesifikasi    Barang/Jasa  pada  rapat
penjelasan. 
Huruf d 
Cukup jelas

Angka 6
Pasal 12
Cukup jelas.

Angka 7
Pasal 14 
Ayat (1) 
Cukup jelas 
Ayat (2) 
Jumlah   ULP   di   masing-masing   K/L/D/I   disesuaikan 
dengan  rentang kendali dan kebutuhan.  
ULP    dapat    dibentuk    setara    dengan    eselon    II,                   
eselon    III    atau    eselon    IV  sesuai    dengan    kebutuhan 
K/L/D/I  dalam  mengelola  Pengadaan Barang/Jasa.

Angka 8
Pasal 15
Cukup jelas
Angka 9 ...

 -   10   - 

Angka 9
Pasal 16
Cukup jelas

Angka 10
Pasal 17
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (1a)
Pengecualian  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat  ini,
hanya  berlaku  dalam  hal  Kepala  ULP  tidak  merangkap
anggota Kelompok Kerja ULP.
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Bagi K/L/D/I  yang belum  atau  tidak memiliki LPSE
dapat menyampaikan melalui LPSE terdekat.
Huruf e
Cukup jelas

Huruf f ...

 -   11   - 

Huruf f
Cukup jelas
Huruf g
Angka 1
Cukup jelas
Angka 2
Dalam  hal  penetapan  pemenang  Pelelangan/
Seleksi  tidak  disetujui  oleh  PPK  karena  suatu
alasan  penting, Kelompok Kerja ULP    bersama-
sama  dengan  PPK  mengajukan  masalah
perbedaan  pendapat  tersebut  kepada  PA/KPA
untuk  mendapat  pertimbangan  dan  keputusan
akhir.
Angka 3
Cukup jelas
Angka 4
Cukup jelas
Angka 5
Cukup jelas
Huruf h 
Angka 1
Dalam  hal  penetapan  Penyedia  Barang/Jasa
tidak  disetujui  oleh  PPK  karena  suatu  alasan
penting,  Pejabat  Pengadaan  bersama-sama
dengan  PPK  mengajukan  masalah  perbedaan
pendapat  tersebut  kepada  PA/KPA  untuk
mendapat pertimbangan dan keputusan akhir.
Angka 2 ...
 -   12   - 

Angka 2
Cukup jelas
Angka 3 
  Cukup jelas
Angka 4 
  Cukup jelas
Huruf i
Cukup jelas
Ayat (2a)
Cukup jelas
Ayat (3)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Perubahan  spesifikasi  pekerjaan  diusulkan
berdasarkan berita acara pemberian penjelasan.
Ayat (4)
Anggota  Kelompok  Kerja  ULP  yang  berasal  dari  instansi
lain  adalah  anggota  Kelompok  Kerja  ULP  yang  diangkat
dari  K/L/D/I  lain  karena  di  instansi  yang  sedang
melakukan  Pengadaan  Barang/Jasa  tidak  mempunyai
cukup pegawai yang memenuhi syarat.
Ayat (5)
Cukup jelas
Ayat (6) …


 -   13   - 

Ayat (6)
Tenaga ahli tidak ikut terlibat dalam penentuan pemenang
Penyedia Barang/Jasa.
Ayat (7)
Cukup jelas

Angka 11
Pasal 18 
Ayat (1) 
Apabila   Pejabat   Penerima   Hasil   Pekerjaan    lebih   dari              
1  (satu),  dibentuk Panitia Penerima Hasil Pekerjaan. 
Ayat (2) 
Cukup jelas 
Ayat (3) 
Cukup jelas
Ayat (4) 
Cukup jelas 
Ayat (5) 
Huruf a 
Ketentuan    dalam   Kontrak   mencakup    kesesuaian 
jenis,  spesifikasi  teknis,  jumlah,  waktu,  tempat,
fungsi, dan/atau ketentuan lainnya. 
Huruf b  
Cukup jelas
Huruf c …  


 -   14   - 

Huruf c  
Cukup jelas
Ayat (6) 
Cukup jelas 
Ayat (7)
Cukup jelas 
Ayat (8)
Cukup jelas

Angka 12
Pasal 19
Ayat (1)
Huruf a
Yang  dimaksud  dengan  memenuhi  ketentuan
peraturan  perundang-undangan  untuk menjalankan
usaha/kegiatan  sebagai  Penyedia  Barang/Jasa,
antara  lain peraturan perundang-undangan dibidang
pekerjaan  konstruksi,  perdagangan,  kesehatan,
perhubungan, perindustrian, migas, dan pariwisata.
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e …

 -   15   - 

Huruf e
Cukup jelas
          Huruf f
          Cukup jelas
          Huruf g
          Cukup jelas
          Huruf h 
          Cukup jelas
          Huruf i
            Cukup jelas
          Huruf j
Yang dimaksud dengan Sisa Kemampuan Paket (SKP)
adalah  sisa  pekerjaan  yang  dapat  dikerjakan  oleh
Penyedia  Pekerjaan  Konstruksi  dalam  waktu  yang
bersamaan.
          Huruf k
        Untuk memastikan  suatu  badan  usaha  tidak  dalam
keadaan  pailit,  Kelompok  Kerja  ULP/Pejabat
Pengadaan  mencari  informasi  dengan  cara  antara
lain menghubungi instansi terkait. 
        Untuk  mempercepat  pekerjaan  Kelompok  Kerja
ULP/Pejabat  Pengadaan,  Penyedia  Barang/Jasa 
cukup    membuat  pernyataan,  misalnya  bahwa
Penyedia  Barang/Jasa  tidak  dalam  keadaan  pailit
atau  kegiatan  usahanya  tidak  sedang  dihentikan/
Direksi  untuk  dan  atas  nama  perusahaan  tidak
sedang dalam menjalani sanksi pidana. 
Huruf l …
          
 -   16   - 


Huruf l
        Persyaratan  pemenuhan  kewajiban  pajak  tahun
terakhir dengan penyampaian SPT Tahunan dan SPT
Masa  dapat  diganti  oleh  Penyedia  Barang/Jasa
dengan  penyampaian  Surat Keterangan  Fiskal  (SKF)
yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak. 
          Huruf m
          Cukup jelas
          Huruf n
        Yang  dimaksud  Daftar  Hitam  adalah  daftar  yang
memuat  identitas  Penyedia  Barang/Jasa  yang
dikenakan  sanksi  oleh  K/L/D/I,  BUMN/BUMD,
lembaga donor, dan/atau Pemerintah negara lain.
          Huruf o
          Cukup jelas
          Huruf p
        Pakta  Integritas  disampaikan  bersamaan  pada  saat
pemasukan  Dokumen  Kualifikasi  untuk  sistem
prakualifikasi  atau  bersamaan  dengan  pemasukan
Dokumen Penawaran pada sistem pascakualifikasi.
Ayat (1a)
    Yang  dimaksud  dengan  Penyedia  Barang/Jasa  asing
adalah  perseorangan  warga  negara  asing  atau  Penyedia
Barang/Jasa yang bukan berbadan hukum Indonesia.
Ayat (2)
        Cukup jelas
Ayat (3) …


 -   17   - 
      

      Ayat (3)
        Cukup jelas
      Ayat (4)
        Cukup jelas

Angka 13
    Pasal 22
        Ayat (1)
        Cukup jelas
      Ayat (2)
        Cukup jelas
      Ayat (3)
        Huruf a
          Cukup jelas
          Huruf b
          Cukup jelas
          Huruf c
            Angka 1)
        Pemaketan pekerjaan yang dimaksud antara lain
menetapkan paket usaha kecil atau non kecil.
Angka 2)
            PA/KPA  menetapkan  cara  pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa baik melalui Swakelola
maupun  Penyedia  Barang/Jasa  yang  sesuai
dengan sifat dan ruang lingkup pekerjaan.
Dalam …





 -   18   - 


Dalam hal Swakelola, salah satu kebijakan yang
ditetapkan oleh PA/KPA adalah mengalokasikan
anggaran  yang  akan  dilaksanakan  oleh
Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola.  
              Angka 3)
              Cukup jelas
              Angka 4)
             Penetapan  penggunaan  produk  dalam  negeri
dilakukan  jika  telah  terdapat  beberapa  produk
dalam  negeri  yang  memenuhi  persyaratan
Tingkat Kandungan Dalam Negeri. 
          Huruf d
              Cukup jelas
      Ayat (4)
          Huruf a
        Uraian  kegiatan  dalam KAK meliputi  latar  belakang,
maksud  dan  tujuan,  sumber  pendanaan,  serta
jumlah tenaga yang diperlukan.
            Huruf b
          Waktu  pelaksanaan  yang  dimuat  dalam  KAK,
termasuk  pula  penjelasan  mengenai  kapan
Barang/Jasa  tersebut  harus  tersedia  pada  lokasi
kegiatan/sub kegiatan terkait.
            Huruf c
          Spesifikasi  teknis  perlu  dirinci  lebih  lanjut  oleh  PPK
sebelum melaksanakan Pengadaan.
Huruf d …


 -   19   - 


            Huruf d
          Komponen  biaya  pelaksanaan  pemilihan  Penyedia
Barang/Jasa harus disediakan dalam anggaran.

Angka 14
    Pasal 23 
        Ayat (1)
            Cukup jelas 
        Ayat (2) 
            Huruf a
            Cukup jelas
            Huruf b
            Cukup jelas
            Huruf c
            Cukup jelas
            Huruf d
        Yang  dimaksud  biaya  lainnya misalnya  biaya  survei
lapangan,  biaya  survei    harga,    biaya    rapat,    biaya 
pendapat    ahli    hukum    Kontrak  profesional,  dan
biaya lain-lainnya. 
        Ayat (3)
          Cukup jelas
        Ayat (4)
          Cukup jelas

Angka 15 …


 -   20   - 

Angka 15
    Pasal 25
        Ayat (1)
          Cukup jelas
        Ayat (1a)
          Cukup jelas
        Ayat (1b)
          Cukup jelas
        Ayat (2)
          Cukup jelas
        Ayat (3)
          Portal Pengadaan Nasional adalah www.inaproc.lkpp.go.id.
        Ayat (4)
          Cukup jelas

Angka 16
    Pasal 26 
      Ayat (1) 
          Cukup jelas 
      Ayat (2) 
          Huruf a 
          Cukup jelas 

Huruf b …


 -   21   - 

          Huruf b
        Yang    dimaksud    dengan    partisipasi    langsung 
masyarakat    setempat  antara    lain    pekerjaan 
pemeliharaan   saluran    irigasi    tersier, pemeliharaan
hutan/tanah ulayat, dan pemeliharaan saluran/jalan
desa.
          Huruf c
        Pekerjaan  yang  tidak  diminati  oleh  Penyedia
Barang/Jasa   seperti pekerjaan di daerah berbahaya
(wilayah konflik).  
          Huruf d 
          Cukup jelas 
          Huruf e
          Cukup jelas 
          Huruf f
          Cukup jelas 
          Huruf g
    Yang dimaksud dengan pemrosesan data antara  lain
pekerjaan untuk keperluan sensus dan statistik. 
          Huruf h
        Yang    dimaksud    dengan    pekerjaan    yang    bersifat 
rahasia   adalah pekerjaan    yang   berkaitan   dengan 
kepentingan  negara  yang tidak boleh  diketahui  dan 
dimanfaatkan   oleh   pihak-pihak  yang  tidak berhak,
antara lain pembuatan soal-soal ujian negara. 

Huruf i …

 -   22   - 

          Huruf i
          Cukup jelas
          Huruf j
          Cukup jelas
          Huruf k 
          Cukup jelas 
      Ayat (3)
          Cukup jelas 
      Ayat (4)
          Huruf a
          Cukup jelas 
Huruf b
        Instansi  Pemerintah  lain  yang  dapat  melaksanakan
Swakelola  dapat  bersifat  swadana  maupun                        
non-swadana.
Huruf c 
        Yang    dimaksud    dengan    Kelompok    Masyarakat 
Pelaksana    Swakelola  adalah  kelompok  masyarakat 
yang    melaksanakan    Pengadaan  Barang/Jasa
dengan  dukungan  biaya  dari  APBN/APBD,  antara 
lain  Komite    Sekolah,    kelompok    tani,    Perguruan 
Tinggi, dan lembaga penelitian.
      Ayat (5)
          Cukup jelas

Angka 17 …

 -   23   - 

Angka 17
    Pasal 31
      Huruf a
      Kontrak  antara  PPK  pada  K/L/D/I  Penanggung  Jawab
Anggaran  dengan  Kelompok  Masyarakat  Pelaksana
Swakelola  dapat  didahului  dengan  Nota  Kesepahaman
antara  K/L/D/I  Penanggung  Jawab  Anggaran  dengan
Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola.
      Huruf b  
        Cukup jelas
      Huruf c
      Yang  dimaksud  pekerjaan  rehabilitasi  dan  renovasi
sederhana  antara  lain  pengecatan,  dan  pembuatan/
pengerasan jalan lingkungan.  
      Huruf d
      Definisi konstruksi sederhana mengacu kepada peraturan
perundang-undangan di bidang konstruksi.
      Huruf e
        Cukup jelas
      Huruf f
        Cukup jelas
      Huruf g
        Cukup jelas
      Huruf h
        Cukup jelas
Huruf i …

 -   24   - 

      Huruf i
        Cukup jelas

Angka 18 
    Pasal 33
      Cukup jelas

Angka 19
    Pasal 35
      Cukup jelas

Angka 20
    Pasal 36 
      Ayat (1) 
        Cukup jelas
      Ayat (2)
        Cukup jelas
      Ayat (3)
    Apabila  dipandang  perlu,  ULP  dapat  menambah  media 
pengumuman antara    lain   dengan   media   cetak,    radio, 
televisi,  dan    mengundang  Penyedia  Barang/Jasa  yang
dianggap mampu. 
      Ayat (4)
        Cukup jelas

Angka 21
    Pasal 37
        Cukup jelas
Angka 22 …

 -   25   - 

Angka 22
    Pasal 38
        Ayat (1)
        Cukup jelas
        Ayat (2)
      Pada  prinsipnya  penunjukan  Penyedia  Barang/Jasa
dilakukan  kepada  Penyedia  Barang/Jasa  yang  dinilai
mampu  melaksanakan  pekerjaan  dan  memenuhi
kualifikasi.  Hal  ini  dikecualikan  untuk  penanganan
darurat,  dimana  Penyedia  Barang/Jasa  yang  ditunjuk
dapat  dilakukan  kepada  Penyedia  yang  dinilai  mampu
melaksanakan pekerjaan saja.
        Ayat (3)
        Cukup jelas
        Ayat (4)
        Huruf a
        Termasuk  dalam  penanganan  darurat  adalah
tindakan  darurat  untuk  pencegahan  bencana  dan/
atau  kerusakan  infrastruktur  yang  apabila  tidak
segera  dilaksanakan  dipastikan  dapat
membahayakan keselamatan masyarakat.
          Angka 1
            Cukup jelas
            Angka 2
            Cukup jelas
Angka 3 …


 -   26   - 

            Angka 3
          Penanggulangan  bencana  alam  dengan
Penunjukan Langsung dapat dilakukan terhadap
Penyedia  Barang/Pekerjaan  Konstruksi/Jasa
Lainnya  yang  sedang  melaksanakan  Kontrak
pekerjaan sejenis terdekat dan/atau yang dinilai
mempunyai  kemampuan,  peralatan,  dan  tenaga
yang cukup serta berkinerja baik. 
          Yang  dimaksud  dengan  bencana  alam  antara
lain:  berupa  gempa  bumi,  tsunami,  gunung
meletus,  banjir,  kekeringan,  angin  topan,  dan
tanah longsor. 
          Yang  dimaksud  dengan  bencana  non  alam
antara lain berupa gagal teknologi, kejadian luar
biasa (KLB) akibat epidemi, dan wabah penyakit. 
          Yang  dimaksud  dengan  bencana  sosial  seperti
konflik  sosial  antar  kelompok  atau  antar
komunitas masyarakat dan teror.
            Huruf b
            Cukup jelas
            Huruf c
            Cukup jelas
            Huruf c1
          Pekerjaan  rahasia  dimaksud  antara  lain merupakan
kegiatan memberikan perlindungan kepada saksi dan
korban  di  Lembaga  Perlindungan  Saksi  dan  Korban
atau  kegiatan  rahasia  lain  yang  dilakukan  oleh
Badan  Intelijen  Negara,  Badan  Narkotika  Nasional,
dan Lembaga Sandi Negara.
Huruf d ...
        

   -   27   - 

Huruf d
          Yang  dimaksud  dengan  “pelelangan  untuk
mendapatkan  izin”  antara  lain  proses  penunjukan
satu pengelola iklan disatu wilayah/tempat.
        Ayat (5)
          Huruf a
            Cukup jelas
            Huruf b 
    Yang  dimaksud  dengan  unforeseen  condition  adalah
kondisi yang tidak terduga yang harus segera diatasi
dalam  pelaksanaan  konstruksi  bangunan.  Misalnya
penambahan  jumlah  atau  panjang  tiang  pancang
akibat kondisi tanah yang tidak terduga sebelumnya;
atau diperlukan perbaikan tanah (soil treatment) yang
cukup  besar  untuk  landas  pacu  (runway)  yang
sedang dibangun.
        Pekerjaan atas bagian-bagian konstruksi yang bukan
merupakan satu kesatuan konstruksi bangunan atau
yang  dapat  diselesaikan  dengan  desain  ulang  tidak
termasuk  dalam  kategori  unforeseen  condition.
Contoh: antara pondasi  jembatan (abuttment) dengan
bangunan  atas  jembatan  (girder,  truss,  dan
sebagainya).
          Huruf c
          Cukup jelas
          Huruf d
          Cukup jelas
Huruf e …
          
 -   28   - 


Huruf e
        Publikasi  harga  antara  lain  dalam  Portal  Pengadaan
Nasional dan dalam website masing-masing Penyedia
Barang/Jasa.
          Huruf f
          Cukup jelas
          Huruf g
        Penyesuaian  harga  yang  dapat  dipertanggung-
jawabkan  maksudnya  sesuai  dengan  perhitungan
inflasi/deflasi.
          Huruf h
          Cukup jelas

Angka 23
  Pasal 39
      Ayat  (1) 
          Huruf a 
        Yang    dimaksud    dengan    kebutuhan    operasional 
K/L/D/I  adalah kebutuhan rutin K/L/D/I dan tidak
menambah aset atau kekayaan K/L/D/I.
          Huruf b
          Cukup jelas
          Huruf c
          Cukup jelas
          Huruf d 
          Cukup jelas
        Ayat (2) …
 -   29   - 

      Ayat (2)
          Cukup jelas
        Ayat (3)
          Cukup jelas 
        Ayat (4)  
          Cukup jelas

Angka 24
  Pasal 42
      Ayat (1) 
        Cukup jelas
      Ayat (2) 
      Dalam  hal  diperlukan,  ULP  dapat  menambah  media
pengumuman  antara  lain  dengan   media    cetak,    radio, 
televisi,  dan    mengundang    Penyedia  Barang/Jasa  yang
dianggap mampu.
        Ayat (3)
        Cukup jelas

Angka 25
    Pasal 43
        Cukup jelas
  
Angka 26
  Pasal 47
        Ayat (1)
        Cukup jelas
Ayat (2) …

 -   30   - 

        Ayat (2)
        Huruf a
        Metode  satu  sampul  adalah  penyampaian  dokumen
penawaran yang terdiri dari persyaratan administrasi,
teknis,  dan  penawaran  harga  yang  dimasukan  ke
dalam  1  (satu)  sampul  tertutup  kepada  Kelompok
Kerja ULP/ Pejabat Pengadaan.
          Huruf b
        Metode  dua  sampul  adalah  penyampaian  dokumen
penawaran yang persyaratan administrasi dan teknis
dimasukkan  dalam  sampul  tertutup  I,  sedangkan
harga  penawaran  dimasukkan  dalam  sampul
tertutup  II,  selanjutnya  sampul  I  dan  sampul  II
dimasukkan  kedalam  1  (satu)  sampul  (sampul
penutup)  dan  disampaikan  kepada  Kelompok  Kerja
ULP.
          Huruf c
        Metode  dua  tahap  adalah  penyampaian  dokumen
penawaran yang persyaratan administrasi dan teknis
dimasukkan  dalam  sampul  tertutup  I,  sedangkan
harga  penawaran  dimasukkan  dalam  sampul
tertutup II, dimana penyampaian penawaran Tahap II
(Harga)  dilakukan  hanya  oleh  peserta  yang
dinyatakan  lulus  evaluasi  Tahap  I  (Evaluasi
Administrasi dan Teknis).
      Ayat (3)
    Huruf a
  Cukup jelas
Huruf b ...

 -   31   - 

Huruf b
  Pengadaan  Jasa  Konsultansi  Sederhana  misalnya
pekerjaan  perencanaan  bangunan  sederhana,
pekerjaan  pengawasan  bangunan  sederhana,  dan
pengadaan jasa penasehatan perorangan.
Huruf c
  Metode  satu  sampul  dapat  digunakan  untuk
pemilihan  Penyedia  Barang/Pekerjaan  Konstruksi/
Jasa  Lainnya,  misalnya  pengadaan  mobil,  sepeda
motor, dan pembangunan gedung.
      Ayat (4)
        Cukup jelas
      Ayat (5)
        Cukup jelas
      Ayat (6)
      Contoh  Pengadaan  Barang/Pekerjaan  Konstruksi/Jasa
Lainnya  yang  menggunakan  metode  pemasukan
penawaran  dua  tahap  antara  lain  untuk  pengadaan
pesawat terbang, pembangunan pembangkit tenaga listrik,
perancangan jembatan bentang lebar, dan penyelenggaran
acara (event organizer) pameran berskala internasional. 

Angka 27 
  Pasal 48
    Ayat (1)
    
  Huruf a ...


 -   32   - 

      Huruf a
        Sistem  gugur  merupakan  evaluasi  penilaian
penawaran  dengan  cara  memeriksa  dan
membandingkan  Dokumen  Penawaran  terhadap
pemenuhan persyaratan yang telah ditetapkan dalam
Dokumen  Pemilihan  Penyedia  Barang/Jasa  dengan
urutan  proses  evaluasi  dimulai  dari  penilaian
persyaratan  administrasi,  persyaratan  teknis,  dan
kewajaran  harga.    Terhadap  Penyedia  Barang/
Pekerjaan Konstruksi/Jasa  Lainnya  yang tidak  lulus
penilaian pada setiap tahapan dinyatakan gugur.
      Huruf  b
        Sistem  nilai  merupakan  evaluasi  penilaian
penawaran  dengan  cara  memberikan  nilai  angka
tertentu pada setiap unsur yang dinilai, berdasarkan
kriteria  dan  bobot  yang  telah  ditetapkan  dalam
Dokumen  Pemilihan  Penyedia  Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa  Lainnya,  kemudian
membandingkan  jumlah  perolehan  nilai  dari  para
peserta.
      Huruf  c
        Sistem  penilaian  biaya  selama  umur  ekonomis
merupakan  evaluasi  penilaian  penawaran  dengan
cara memberikan nilai pada unsur-unsur  teknis dan
harga  yang  dinilai menurut  umur  ekonomis  barang
yang ditawarkan berdasarkan kriteria dan nilai yang
ditetapkan  dalam  Dokumen  Pemilihan  Penyedia
Barang/Pekerjaan  Konstruksi/Jasa  Lainnya,
kemudian  nilai  unsur-unsur  tersebut  dikonversikan
kedalam  satuan  mata  uang  tertentu,  dan
dibandingkan  dengan  jumlah  nilai  dari  setiap
penawaran  peserta  dengan  penawaran  peserta
lainnya.
Ayat (2) ... -   33   - 
    
    Ayat (2)
      Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (3a)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Ayat (6)
Cukup jelas

  Angka 28
    Pasal 49
       Ayat (1)
        Huruf a
Metode evaluasi berdasarkan kualitas adalah evaluasi
penawaran  berdasarkan  kualitas  penawaran  teknis
terbaik, dilanjutkan dengan klarifikasi dan negosiasi
teknis serta biaya.
Huruf b
        Metode  evaluasi  berdasarkan  kualitas  dan  biaya
adalah  evaluasi  penawaran  berdasarkan  nilai
kombinasi  terbaik  penawaran  teknis  dan  biaya
terkoreksi  dilanjutkan  dengan  klarifikasi  dan
negosiasi teknis serta biaya.
Huruf c …
 -   34   - 

        Huruf c
        Metode  evaluasi  berdasarkan  Pagu  Anggaran  adalah
evaluasi penawaran berdasarkan kualitas penawaran
teknis  terbaik  dari  peserta  yang  penawaran  biaya
terkoreksinya  lebih  kecil  atau  sama  dengan  Pagu
Anggaran,  dilanjutkan  dengan  klarifikasi  dan
negosiasi teknis serta biaya.
        Huruf d
        Metode  evaluasi  biaya  terendah  adalah  evaluasi
Pengadaan Jasa Konsultansi berdasarkan penawaran
biaya  terkoreksinya  terendah  dari  konsultan  yang
nilai  penawaran  teknisnya  diatas  ambang  batas
persyaratan  teknis  yang  telah  ditentukan,
dilanjutkan  dengan  klarifikasi  dan  negosiasi  teknis
serta biaya.
      Ayat (2)
      Pemilihan  Penyedia  Jasa  Konsultansi  dengan  evaluasi
berdasarkan kualitas contohnya adalah Jasa Konsultansi
yang  bersifat  kajian  makro  (masterplan,  roadmap),
penasihatan  (advisory),  perencanaan  dan  pengawasan
pekerjaan  kompleks,  seperti  desain  pembuatan
pembangkit  tenaga  listrik,  perencanaan  terowongan  di
bawah  laut,  dan  desain  pembangunan  bandar  udara
internasional.
      Ayat (3)
      Pemilihan  Penyedia  Jasa  Konsultansi  dengan  evaluasi
berdasarkan kualitas dan biaya, contohnya adalah desain
jaringan  irigasi  primer,  desain  jalan,  studi  kelayakan,
konsultansi  manajemen,  dan  supervisi  bangunan  non-
gedung.
Ayat (4) …


 -   35   - 

      Ayat (4)
      Pemilihan  Penyedia  Jasa  Konsultansi  dengan  evaluasi
berdasarkan Pagu Anggaran, contohnya adalah pekerjaan
desain  dan  supervisi  bangunan  gedung  serta  pekerjaan
survei dan pemetaan skala kecil.
      Huruf a
        Cukup jelas
        Huruf b
        Pekerjaan yang dapat dirinci dengan tepat dalam ayat
ini  meliputi  perincian  yang  jelas  mengenai  waktu
penugasan,  kebutuhan  tenaga  ahli,  dan  input
lainnya.
        Huruf c
        Cukup jelas
      Ayat (5)
      Pemilihan  Penyedia  Jasa  Konsultansi  dengan  evaluasi
berdasarkan  biaya  terendah,  contohnya  adalah  desain
dan/atau supervisi bangunan sederhana dan pengukuran
skala kecil.
      Ayat (6)
      Cukup jelas
      Ayat (7)
        Huruf a
          Cukup jelas
        Huruf b
          Cukup jelas
        Huruf c …

 -   36   - 

        Huruf c
          Cukup jelas
        Huruf d
         Penghasilan  yang  diterima  tenaga  ahli  tidak  tetap
sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  ini  adalah
penghasilan  yang  diperoleh  dari  profesi  dan
kompetensi  yang  sesuai  dengan  kegiatan  yang  akan
dikerjakan.
      Huruf e
        Cukup jelas
      Ayat (8)
        Cukup jelas

Angka 29
    Pasal 50
       Cukup jelas

Angka 30
    Pasal 52
      Ayat (1)
        Cukup jelas
      Ayat (2)
        Cukup jelas
      Ayat (2a)
        Cukup jelas
Ayat (3) …


 -   37   - 

       Ayat (3)
        Yang  dimaksud  dengan  ketentuan  peraturan  perundang-
undangan  adalah  peraturan  perundang-undangan
pemerintah daerah, keuangan daerah, dan sebagainya.

  Angka 31
    Pasal 53
      Ayat (1)
        Cukup jelas
      Ayat (2)
        Kontrak  Pengadaan  Bersama  diadakan  dalam  rangka
pelaksanaan  Pengadaan  Barang/Jasa  yang  sumber
pendanaannya  berasal  dari  beberapa  K/L/D/I                          
(co-financing)  oleh  beberapa  PPK  dengan  sumber  dana
yang berbeda (APBN-APBN, APBD-APBD, APBN-APBD).
        Penjelasan  mengenai  tanggung  jawab  dan  pembagian
beban  anggaran  diatur  dalam  Kontrak  sesuai  dengan
karakteristik pekerjaan. 
        Kontrak  Pengadaan  Bersama  dimaksudkan  untuk
meningkatkan  efisiensi  pelaksanaan  maupun  anggaran,
contohnya adalah pengadaan ATK, obat, peralatan kantor,
dan komputer.
      Ayat (3)
        Pejabat  K/L/D/I  dimaksud  adalah  Pejabat  yang
berwenang mewakili 1  (satu) atau  lebih dari 1  (satu) PPK
untuk melakukan perjanjian.
Pengadaan ...


 -   38   - 

        Pengadaan  Barang/Jasa  dengan  Kontrak  Payung  antara
lain  dilakukan  untuk  pengadaan  alat  tulis  kantor  (ATK),
pekerjaan  pengadaan  kendaraan  dinas,  jasa  boga,  jasa
layanan perjalanan (travel agent), dan pekerjaan/jasa lain
yang sejenis.
      Ayat (4)
        Cukup jelas

  Angka 32
    Pasal 55
       Cukup jelas

  Angka 33
    Pasal 56
      Ayat (1) 
        Cukup jelas
      Ayat (2) 
        Cukup jelas
      Ayat (3)
        Cukup jelas
      Ayat (4) 
        Cukup jelas
      Ayat (4a) 
        Cukup Jelas
Ayat (5) …


 -   39   - 
      
Ayat (5)
        Cukup jelas
      Ayat (6)
        Cukup jelas
      Ayat (7)
        Cukup jelas
      Ayat (8)
        Cukup jelas
      Ayat (9)
        Cukup jelas
      Ayat (10)
        Cukup jelas
      Ayat (11)
        a. Cukup jelas
        b. Cukup jelas
        c. Dokumen  yang  dimaksud  pada  ayat  ini  dapat  berupa
hasil pemindaian (scan). 
      Ayat (12)
         Cukup jelas
  
Angka 34
    Pasal 57
      Ayat (1)
        Huruf a
          Pengumuman  dilakukan  untuk  Pelelangan  Umum.
Sedangkan  untuk  Pelelangan  Terbatas  dilakukan
dengan pengumuman dan undangan prakualifikasi.
Huruf b …
        

 -   40   - 

Huruf b
          Penyetaraan teknis dalam pelelangan dua tahap tidak
dikategorikan sebagai post bidding.
Penyetaraan  teknis  tidak  perlu  dilakukan  untuk
pekerjaan  yang  spesifikasi  teknisnya  sudah  jelas
tetapi  membutuhkan  waktu  evaluasi  teknis  yang
lama.
        Huruf c
          Cukup jelas
        Huruf d
          Cukup jelas
Huruf e
Cukup jelas
      Ayat (2)
        Cukup jelas
      Ayat (3)
        Cukup jelas
      Ayat (4)
        Cukup jelas
      Ayat (5)
        Cukup jelas
      Ayat (6)
        Cukup jelas
  
Angka 35
    Pasal 58
      Cukup jelas
  
Angka 36 …

 -   41   - 

Angka 36
    Pasal 60
      Ayat (1)
        Huruf a
          Pengumuman  untuk  Pelelangan  Terbatas  harus
mencantumkan  nama  calon  Penyedia  Barang/Jasa
yang dianggap mampu.
        Huruf b
          Cukup jelas
        Huruf c
          Cukup jelas
        Huruf d
          Cukup jelas
        Huruf e
          Cukup jelas
        Huruf f
          Cukup jelas
        Huruf g
          Cukup jelas
        Huruf h
          Cukup jelas
        Huruf i
          Cukup jelas
Huruf j ...



 -   42   - 

        Huruf j
          Cukup jelas
        Huruf k
          Cukup jelas
        Huruf l
          Cukup jelas
      Ayat (2)
        Cukup jelas
      Ayat (3)
        Cukup jelas
      Ayat (4)
        Cukup jelas
Ayat (5)
        Cukup jelas

  Angka 37
    Pasal 61
       Cukup jelas

  Angka 38
    Pasal 62
       Cukup jelas

Angka 39 ...





 -   43   - 
  
  Angka 39
    Pasal 66
      Ayat (1)
        Cukup jelas
      Ayat (2)
        Cukup jelas
      Ayat (3)
        Yang  dimaksud  dengan  nilai  total  HPS  adalah  hasil
perhitungan  seluruh  volume  pekerjaan  dikalikan  dengan
Harga Satuan ditambah dengan seluruh beban pajak dan
keuntungan.  Rincian  Harga  Satuan  dalam  perhitungan
HPS  bersifat  rahasia,  kecuali  rincian  harga  satuan
tersebut telah tercantum dalam Dokumen Anggaran.
      Ayat (4)
        Cukup jelas
      Ayat (5)
        Huruf a
          Cukup jelas
        Huruf b
          Batas  tertinggi  penawaran  tersebut  termasuk  biaya
overhead yang meliputi antara lain biaya keselamatan
dan kesehatan kerja, keuntungan, dan beban pajak.
        Huruf c
          Cukup jelas
      Ayat (6)
        Cukup jelas
Ayat (7) …


 -   44   - 


      Ayat (7)
        Huruf a
          Cukup jelas
        Huruf b
          Cukup jelas
        Huruf c
          Yang  dimaksud  dengan  asosiasi  terkait  adalah
asosiasi tenaga ahli, baik yang berada di dalam negeri
maupun  asosiasi  di  luar  negeri.  Informasi  biaya
satuan  yang  dipublikasikan  termasuk  pula  sumber
data  dari  website  komunitas  internasional  yang
menayangkan  informasi  biaya  satuan  tenaga  ahli  di
luar  negeri  yang  berlaku  secara  internasional
termasuk lokasi dimana penyusunan HPS.
        Huruf d
          Cukup jelas
        Huruf e
          Cukup jelas
        Huruf f
          Cukup jelas
        Huruf g
          Cukup jelas

Huruf h …


 -   45   - 

        Huruf h
          Norma  indeks  merupakan  rentang  nilai  harga
terendah dan harga tertinggi dari suatu Barang/Jasa
yang  diterbitkan  oleh  instansi  teknis  terkait  atau
Pemerintah Daerah setempat.
        Huruf i
          Cukup jelas
Huruf j
          Cukup jelas
      Ayat (7a) 
        Cukup jelas
      Ayat (8)
        Contoh keuntungan dan biaya Overhead yang wajar untuk
Pekerjaan  Konstruksi  maksimal  15%  (lima  belas
perseratus).
  Angka 40
    Pasal 70
Ayat (1)
Permintaan  Jaminan  Pelaksanaan  harus  dipersyaratkan
dalam Dokumen Pengadaan.
Ayat (2)
Dalam hal Jaminan Pelaksanaan dipersyaratkan oleh PPK,
permintaan  tersebut  harus  dimuat  dalam  Dokumen
Pengadaan.  
Ayat (3) …


 -   46   - 

Ayat (3)
  Cukup jelas  
Ayat (4)
  Cukup jelas
Ayat (5)
  Cukup jelas
Ayat (6)
  Cukup jelas

  Angka 41
    Pasal 71
      Cukup jelas

  Angka 42
    Pasal 73
       Ayat (1)
        Cukup jelas 
       Ayat (2)
        Dalam ketentuan ini, isi pengumuman pemilihan Penyedia
Barang/Jasa harus memuat kondisi bahwa: 
        “a.  DIPA/DPA belum ditetapkan; dan 
b.  apabila  proses  pelelangan  dibatalkan  karena
DIPA/DPA  tidak  ditetapkan  atau  alokasi  anggaran
dalam  DIPA/DPA  yang  ditetapkan  kurang  dari  nilai
pengadaan  yang  diadakan,  kepada  Penyedia
Barang/Jasa tidak diberikan ganti rugi”.
Ayat (3) …

 -   47   - 

      Ayat (3)
        Dalam  hal  diperlukan,  pengumuman  Pelelangan/Seleksi
dapat  diperluas  oleh  K/L/D/I melalui  surat  kabar,  baik
surat kabar nasional maupun surat kabar provinsi.
    

  Angka 43
    Pasal 77
      Cukup jelas
  

  Angka 44
    Pasal 80
      Ayat (1)
         Cukup jelas
      Ayat (2)
         Cukup jelas
      Ayat (3)
         Cukup jelas
      Ayat (4)
        Cukup jelas
      Ayat (5)
        Cukup jelas
Ayat (6) …
      
      
 -   48   - 


      Ayat (6)
        Penetapan  lebih dari 1  (satu) pemenang dilakukan dalam
hal  terdapat  keterbatasan  kapasitas/layanan  Penyedia
Barang/Jasa yang memenuhi kualifikasi, penetapan hasil
Sayembara/Kontes,  dan/atau  keragaman  item  barang/
jasa dalam suatu paket kegiatan. Kegiatan pengadaan  ini
ditujukan antara lain: untuk pengadaan obat-obatan, jasa
penjualan Surat Berharga Negara  (SBN), Pengelolaan Kas
Negara,  dan  pelelangan  yang  dilakukan  dengan
menawarkan sejumlah  item pekerjaan sejenis yang dibagi
dalam  beberapa  paket/sub  paket  dan  dilakukan  secara
sekaligus (pelelangan itemized).
      Ayat (7)
        Cukup jelas

  Angka 45
    Pasal 81
      Ayat (1)
        Huruf a
          Yang  dimaksud  dengan  penyimpangan  terhadap
ketentuan dan prosedur adalah:
a.  tidak memenuhi persyaratan; dan
b.  tidak mengikuti prosedur tata urut proses.
        Huruf b
          Yang dimaksud rekayasa tertentu adalah upaya yang
dilakukan sehingga dapat mengakibatkan persaingan
tidak sehat, misalkan:
    a.  penyusunan …

 -   49   - 


a.   penyusunan  spesifikasi  yang  mengarah  kepada
produk tertentu, kecuali untuk suku cadang;
b.   kriteria penilaian evaluasi yang tidak rinci (detail)
sehingga dapat mengakibatkan penilaian yang
tidak adil dan transparan; dan
c.   penambahan persyaratan lainnya yang diluar
ketentuan yang diatur dalam Peraturan Presiden.
        Huruf c
          Yang  dimaksud  dengan  adanya  penyalahgunaan
wewenang  adalah  tindakan  yang  sengaja  dilakukan
diluar  kewenangan  terkait  proses  pengadaan.  Yang
dimaksud dengan pejabat berwenang  lainnya adalah
PA/KPA,  Kepala  Daerah,  PPK,  Tim  Pendukung,  dan
Tim Teknis.
      Ayat (2)
        Cukup jelas
      Ayat (3)
        Cukup jelas

  Angka 46
    Pasal 82
       Ayat (1)
        Cukup jelas
      Ayat (2)
        Cukup jelas
Ayat (3) …

 -   50   - 


      Ayat (3)
        Cukup jelas
      Ayat (4)
        Cukup jelas
      Ayat (5)
        Saran,  pendapat  dan  rekomendasi  penyelesaian
Sanggahan Banding dari LKPP ditembuskan kepada pihak
terkait.
      Ayat (6)
        Menteri/Kepala  Lembaga/Kepala  Daerah/Pimpinan
Institusi  dalam  memberikan  tanggapan  atas  Sanggahan
Banding  dapat  meminta  saran  dan  pendapat  dari  APIP
K/L/D/I  yang  bersangkutan  atau  unit  kerja  yang  tidak
menimbulkan pertentangan kepentingan.
      Ayat (7)
        Cukup jelas
      Ayat (7a)
        Cukup jelas
      Ayat (7b)
        Cukup jelas
      Ayat (7c)
        Cukup jelas
      Ayat (8)
        Cukup jelas
Ayat (9) …

 -   51   - 


      Ayat (9)
        Cukup jelas
      Ayat (10)
        Dengan  ketentuan  ini,  dalam  hal  jawaban  sanggahan
banding  melampaui  batas  akhir  yang  telah  ditentukan,
Jaminan  Sanggahan  Banding  dikembalikan  kepada
Penyanggah Banding.

  Angka 47
    Pasal 83
      Ayat (1)
        Huruf a
          Cukup jelas
        Huruf b
          Cukup jelas
        Huruf c
          Cukup jelas
        Huruf d
          Cukup jelas
        Huruf e
          Indikasi persekongkolan antar Penyedia Barang/Jasa
harus dipenuhi sekurang-kurangnya 2  (dua)  indikasi
di bawah ini :
1.  Terdapat kesamaan dokumen  teknis, antara  lain:
metode  kerja,  bahan,  alat,  analisa  pendekatan
teknis, harga satuan, dan/atau spesifkasi barang
yang  ditawarkan  (merk/tipe/jenis)  dan/atau
dukungan teknis; 
2. seluruh …
 -   52   - 


2.  seluruh penawaran dari Penyedia mendekati HPS;
3.  adanya  keikutsertaan  beberapa  Penyedia
Barang/Jasa yang berada dalam 1 (satu) kendali;
4.  adanya  kesamaan/kesalahan  isi  dokumen
penawaran,  antara  lain  kesamaan/kesalahan
pengetikan, susunan, dan format penulisan;
5.  jaminan  penawaran  dikeluarkan  dari  penjamin
yang sama dengan nomor seri yang berurutan.
        Huruf f
          Cukup jelas
        Huruf g
          Cukup jelas
        Huruf h
          Cukup jelas
        Huruf i
          Cukup jelas
Huruf j
          Cukup jelas
      Ayat (2)
        Apabila  Seleksi  Umum  yang  gagal  karena  tidak  ada
peserta  yang  memenuhi  persyaratan  teknis  maka  dapat
dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a.  perbaikan KAK dan Dokumen Pengadaan;
b.  mengumumkan kembali Pengadaan Jasa Konsultansi;
dan/atau
c.  melakukan  kembali  prakualifikasi  dan  menyusun
kembali daftar pendek konsultan.
Apabila ... -   53   - 


Apabila  Seleksi  Umum  yang  gagal  karena  tidak  ada
peserta  yang  menyetujui/menyepakati  klarifikasi  dan
negosiasi  teknis  dan  harga,  dapat  dilakukan  hal-hal
sebagai berikut:
a.  mengumumkan kembali Pengadaan Jasa Konsultansi;
dan
b.  melakukan  kembali  prakualifikasi  dan  menyusun
daftar  pendek  konsultan  dengan  tidak
mengikutsertakan konsultan yang  telah masuk dalam
daftar pendek konsultan sebelumnya.
        Huruf a
          Cukup jelas
        Huruf b
          Cukup jelas
        Huruf c
          Cukup jelas
        Huruf d
          Cukup jelas
        Huruf e
          Indikasi  persekongkolan  antar  Penyedia  Jasa  harus
dipenuhi  sekurang-kurangnya  2  (dua)  indikasi  di
bawah ini:
1.  Terdapat kesamaan dokumen  teknis, antara  lain:
metode  kerja,  kualifikasi  tenaga  ahli,  dan/atau
uraian belanja non personil; 
2.  seluruh penawaran dari Penyedia mendekati HPS
atau pagu anggaran;
        3. adanya …
 -   54   - 


3.  adanya  keikutsertaan  beberapa  Penyedia  Jasa
yang berada dalam 1 (satu) kendali;
4.  adanya  kesamaan/kesalahan  isi  dokumen
penawaran,  antara  lain  kesamaan/kesalahan
pengetikan, susunan, dan format penulisan.
        Huruf f
          Cukup jelas
        Huruf g
          Cukup jelas
        Huruf h
          Cukup jelas
        Huruf i
          Cukup jelas
        Huruf j
          Cukup jelas
        Huruf k
          Cukup jelas
      Ayat (3)
        Cukup jelas
      Ayat (4)
        Cukup jelas
      Ayat (5)
        Huruf a
          Cukup jelas
Huruf b ...
 -   55   - 

        Huruf b
          Cukup jelas
      Ayat (6)
        Huruf a
          Cukup jelas 
        Huruf b
          Cukup jelas
        
  Angka 48
    Pasal 84
       Cukup jelas

  Angka 49
    Pasal 85 
      Cukup jelas

   Angka 50
    Pasal 86
      Ayat (1)
        Cukup jelas
      Ayat (2)
        Cukup jelas
Ayat (3) …



 -   56   - 


      Ayat (3)
        Jaminan  Pelaksanaan  diserahkan  hanya  untuk
Pengadaan  Barang/Jasa  yang  mensyaratkan  perlunya
penyerahan Jaminan Pelaksanaan.
      Ayat (4)
        Cukup jelas
      Ayat (5)
        Cukup jelas
      Ayat (6)
        Cukup jelas

  Angka 51
    Pasal 87
      Ayat (1)
        Cukup jelas
      Ayat (1a)
        Cukup jelas
      Ayat (2)
        Cukup jelas
      Ayat (3)
        Cukup jelas
      Ayat (4)
        Cukup jelas
      Ayat (5)
        Masalah  administrasi  yang  dimaksud  dalam  ayat  ini
antara  lain  pergantian  PPK  dan  perubahan  rekening
penerima.
Angka 52 …

 -   57   - 

  Angka 52
    Pasal 88
      Ayat (1)
        Cukup jelas
      Ayat (2)
        a.   Besaran Uang Muka ditetapkan oleh PPK berdasarkan
kebutuhan yang dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dan
dicantumkan  dalam  rancangan  SPK/Kontrak,  serta
memperhatikan alokasi anggaran yang tersedia.  
b.  Cukup jelas
c.  Cukup jelas
d.  Cukup jelas  
      Ayat (3)
        Cukup jelas
      Ayat (4)
        Cukup jelas

  Angka 53
    Pasal 89
      Ayat (1)
        Cukup jelas
      Ayat (2)
        Cukup jelas
      Ayat (3)
        Cukup jelas

Ayat (4) …

 -   58   - 

      Ayat (4)
        Cukup jelas
      Ayat (5)
        Retensi  pembayaran  dilakukan  apabila  masa
pemeliharaan berakhir pada tahun anggaran yang sama.

  Angka 54
    Pasal 90
       Cukup jelas

  Angka 55
    Pasal 92
      Ayat (1)
        Huruf a
          Cukup jelas
        Huruf b
          Cukup jelas
        Huruf c
          Harga  Satuan  timpang  adalah  Harga  Satuan
penawaran  yang  melebihi  110%  dari  Harga  Satuan
HPS, setelah dilakukan klarifikasi.
      Ayat (2)
        Huruf a
          Cukup jelas
Huruf b …


 -   59   - 


        Huruf b
          Cukup jelas
        Huruf c
          Cukup jelas
        Huruf d
          Cukup jelas
        Huruf e
          Cukup jelas
        Huruf f
          Jadwal  adalah  kerangka  waktu  yang  sudah  dirinci
setelah pemeriksaan  lapangan bersama. Jadwal awal
adalah  jadwal  yang  ditetapkan  pada  Kontrak  atau
jadwal yang sudah disepakati dalam rapat persiapan
pelaksanaan  Kontrak  dan  dituangkan  dalam
adendum Kontrak.
      Ayat (3)
        Koefisien  komponen  adalah  perbandingan  antara  nilai
bahan, tenaga kerja dan alat kerja terhadap Harga Satuan
dari pembobotan HPS dalam Dokumen Pengadaan.
        Penyesuaian  harga  tidak  berlaku  untuk  jenis  pekerjaan
yang bersifat borongan misalnya Pekerjaan Lump Sum.
        Indeks harga  yang digunakan bersumber dari penerbitan
resmi  Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  dan  telah
dipublikasikan.
      Ayat (4)
        Cukup jelas
Ayat (5) …

 -   60   - 

      Ayat (5)
        Cukup jelas
      Ayat (6)
        Cukup jelas
      Ayat (7)
        Volume  yang  dihitung  dalam  penyesuaian  harga  adalah
volume  terpasang  sesuai  dengan  laporan  kemajuan  fisik
yang telah disahkan oleh pihak terkait.

  Angka 56
    Pasal 93
      Ayat (1)
        Huruf a
          Cukup jelas
        Huruf a.1
          Cukup jelas
        Huruf a.2
          Cukup jelas
        Huruf b
          Adendum bukti perjanjian dalam hal ini hanya dapat
dilakukan  untuk  mencantumkan  sumber  dana  dari
dokumen anggaran Tahun Anggaran berikutnya atas
sisa  pekerjaan  yang  akan  diselesaikan  (apabila
dibutuhkan).  Masa  berakhirnya  pelaksanaan
pekerjaan  untuk  Pekerjaan  Konstruksi  disebut  juga
Provisional Hand Over.
        Huruf c
          Cukup jelas
        Huruf d
          Cukup jelas
Ayat (2) …

 -   61   - 


      Ayat (2)
        Cukup jelas
  Angka 57
    Pasal 97
      Ayat (1)
        TKDN  dihitung  berdasarkan  perbandingan  antara  harga
Barang/Jasa  dikurangi  harga  komponen  luar  negeri
terhadap harga Barang/Jasa dimaksud.
      Ayat (2)
        Nilai  Bobot Manfaat  Perusahaan  (Nilai  BMP) merupakan
nilai penghargaan kepada perusahaan karena berinvestasi
di  Indonesia,  memberdayakan  Usaha  Mikro  dan  Usaha
Kecil  serta  koperasi  kecil melalui  kemitraan, memelihara
kesehatan,  keselamatan  kerja  dan  lingkungan  (OHSAS
18000/ISO  14000),  memberdayakan  lingkungan
(community  development),  serta  memberikan  fasilitas
pelayanan purna jual.
Ayat (2a)
Cukup jelas
      Ayat (3)
        Cukup jelas
      Ayat (4)
        Cukup jelas
      Ayat (5)
        Cukup jelas
      Ayat (6)
        Cukup jelas
Angka 58 …
 -   62   - 

  Angka 58
Pasal 98
Ayat (1)
        Cukup jelas
      Ayat (2)
        Cukup jelas
Ayat (2a)
Yang dimaksud dengan menteri/pimpinan lembaga teknis
terkait  adalah  Menteri/Pimpinan  Lembaga  yang  ruang
lingkup  bidang  tugasnya  terkait  dengan  produk  barang/
jasa  yang  diadakan,  misalnya  Menteri  Kesehatan  untuk
alat-alat kesehatan.
      Ayat (3)
        Cukup jelas
Ayat (4)
        Cukup jelas
      Ayat (5)
        Cukup jelas
Ayat (6)
        Cukup jelas
      Ayat (7)
        Cukup jelas
Ayat (8)
Cukup jelas
Ayat (9) …


 -   63   - 

Ayat (9)
Cukup jelas
Angka 59
Pasal 100
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
  Cukup jelas
Ayat (3)
Yang  dimaksud  dengan  kompetensi  teknis  adalah
memiliki  kemampuan  sumber  daya  manusia,  teknis,
modal  dan  peralatan  yang  cukup,  contohnya  pengadaan
kendaraan, peralatan elektronik presisi  tinggi, percetakan
dengan  security  paper,  walaupun  nilainya  dibawah
Rp2.500.000.000  (dua  miliar  lima  ratus  juta  rupiah),
diberikan  kepada  Penyedia  Barang/Jasa  yang  bukan
Usaha  Mikro, Kecil dan Menengah serta koperasi kecil.
Ayat (3a)
  Cukup jelas
Ayat (4)
  Cukup jelas
Ayat (5)
  Cukup jelas
  Angka 60
    Pasal 101 
      Ayat (1)
        Untuk  Pengadaan  Barang/Jasa  internasional  yang
dilakukan  di  luar  negeri  melalui  Pelelangan/Seleksi
Internasional,  dilakukan  semaksimal  mungkin
mengikutsertakan Penyedia Barang/Jasa nasional.
Ayat (2) …
 -   64   - 
  
Ayat (2)
        Cukup jelas
      Ayat (3)
        Cukup jelas
      Ayat (4)
        Apabila kredit ekspor, kredit lainnya dan/atau hibah luar
negeri  disertai  dengan  syarat  bahwa  pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa hanya dapat dilakukan di negara
pemberi  kredit  ekspor,  kredit  lainnya  dan/atau  hibah,
agar  tetap diupayakan  semaksimal mungkin penggunaan
Barang/Jasa  hasil  produksi  dalam  negeri  dan
mengikutsertakan Penyedia Barang/Jasa nasional.
      Ayat (5)
        Cukup jelas
      Ayat (6)
        Cukup jelas

  Angka 61
    Pasal 104
      Ayat (1)
        Cukup jelas
      Ayat (2)
        Cukup jelas
      Ayat (3)
        Pengadaan  dimaksud  antara  lain:  pengadaan  peralatan
riset, buku teknologi, jurnal penelitian, dan aplikasi untuk
penelitian.
      Ayat (4)
        Cukup jelas
Ayat (5) …
      
 -   65   - 

Ayat (5)
        Cukup jelas
  Angka 62
    Pasal 110
      Ayat (1)
        E-Purchasing diselenggarakan dengan tujuan:
a.  terciptanya  proses  Pemilihan  Barang/Jasa  secara
langsung  melalui  sistem  katalog  elektronik                            
(E-Catalogue)  sehingga  memungkinkan  semua
ULP/Pejabat  Pengadaan  dapat  memilih  Barang/Jasa
pada pilihan terbaik; dan
b.  efisiensi  biaya  dan  waktu  proses  Pemilihan  Barang/
Jasa  dari  sisi  Penyedia  Barang/Jasa  dan  Pengguna
Barang/Jasa.
      Ayat (2)
        Cukup jelas
      Ayat (2a)
        Barang/Jasa  yang  dapat  dimasukkan  ke  dalam  katalog
adalah barang/jasa yang sudah tersedia dan sudah terjadi
kompetisi di pasar,  antara  lain kendaraan bermotor,  alat
berat,  peralatan  IT,  alat  kesehatan,  obat-obatan,  sewa
penginapan/hotel/ruang rapat, tiket pesawat terbang, dan
pengadaan benih.
      Ayat (3)
        Berdasarkan  Kontrak  Payung  (framework  contract),  LKPP
menayangkan  daftar  barang  beserta  spesifikasi  dan
harganya  pada  sistem  katalog  elektronik  dengan  alamat
www.e-katalog.lkpp.go.id.
  Ayat (4) …

 -   66   - 

      Ayat (4)
        Cukup jelas

  Angka 63
    Pasal 112
      Ayat (1)
        Portal Pengadaan Nasional dibangun dan dikelola dengan
tujuan:
a.  menyediakan informasi rencana Pengadaan;
b.  menyediakan informasi pengumuman Pengadaan; dan
c.   memberikan kemudahan akses keseluruhan LPSE.
      Ayat (2)
        Cukup jelas
      Ayat (3)
        Cukup jelas

  Angka 64
    Pasal 116
      Ayat (1)
        Pengawasan  dan  pemeriksaan  atas  Pengadaan
Barang/Jasa  dimaksudkan  untuk  mendukung  usaha
Pemerintah guna:
a.  meningkatkan  kinerja  aparatur  Pemerintah,
mewujudkan  aparatur  yang  profesional,  bersih  dan
bertanggung jawab;
b.  memberantas penyalahgunaan wewenang dan praktek
KKN; dan 
c.  menegakkan  peraturan  yang  berlaku  dan
mengamankan keuangan negara.
Ayat (2) …


 -   67   - 

      Ayat (2)
        Cukup jelas
      Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
        Pengawasan Masyarakat (Wasmas) dapat berfungsi:
a.  sebagai  barometer  untuk  mengukur  dan  mengetahui
kepercayaan  publik  terhadap  kinerja  aparatur
pemerintah,  khususnya  dalam  Pengadaan
Barang/Jasa;
b.  memberikan  koreksi  terhadap  penyimpangan  dalam
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa; dan
c.  memberikan  masukan  dalam  perumusan  kebijakan
perencanaan,  penganggaran,  pelaksanaan  dan
pengawasan dalam Pengadaan Barang/Jasa.

Angka 65
    Pasal 118
      Cukup jelas

  Angka 66
    Pasal 120
      Bagian  kontrak  adalah  bagian  pekerjaan  yang  tercantum  di
dalam  syarat-syarat  kontrak  yang  terdapat  dalam  rancangan
kontrak  dan  dokumen  kontrak.  Penyelesaian  masing-masing
pekerjaan yang  tercantum pada bagian kontrak  tersebut  tidak
tergantung  satu  sama  lain dan memiliki  fungsi  yang berbeda,
dimana  fungsi  masing-masing  bagian  kontrak  tersebut  tidak
terkait satu sama lain dalam pencapaian kinerja pekerjaan.
Angka 67 …




 -   68   - 


  Angka 67
    Pasal 124
      Ayat (1)
        Pengenaan  sanksi daftar hitam  tidak berlaku  surut  (non-
retroaktif).  Penyedia  yang  terkena  sanksi  daftar  hitam
dapat  menyelesaikan  pekerjaan  lain,  jika  kontrak
pekerjaan  tersebut    ditandatangani  sebelum  pengenaan
sanksi.
        Daftar Hitam dapat dikenakan bila Penyedia Barang/Jasa
ternyata  dengan  sengaja  memalsukan  data  komponen
dalam negeri.
      Ayat (2)
        Cukup jelas
      Ayat (3)
        Cukup jelas
      Ayat (4)
        Cukup jelas

  Angka 68
    Pasal 129
      Ayat (1)
        Cukup jelas
      Ayat (2)
        Cukup jelas
      Ayat (3)
        Cukup jelas
      Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5) …

 -   69   - 
      
      Ayat (5)
        Dalam mengatur Pengadaan Jasa sebagaimana dimaksud
pada  ayat  ini,  Menteri  Keuangan  tetap  memperhatikan
prinsip-prinsip pengadaan dan ketentuan yang berlaku di
pasar keuangan internasional.

  Angka 69
    Pasal 130
      Cukup jelas
  Angka 70
Pasal 133    
Cukup jelas

Pasal II
  Cukup jelas



TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5334